Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 14:28:31【Kabar Kuliner】037 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(9562)
Artikel Terkait
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
- 84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
Resep Populer
Rekomendasi

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan